REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mendatangi kediaman Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Jumat (17/5). Dalam pertemuan tertutup itu, Mahfud mengaku sempat membahas terkait people power.
"People power yang sesungguhnya itu rakyat memberikan suara ketika pemilu dan itu harus diikuti dengan penuh kesatria, ini hasilnya dan kalau ada masalah selesaikan secara hukum," kata Mahfud MD mengutip kata-kata Megawati.
Ketua Umum PDIP itu, Mahfud mengatakan, optimistis jika semua pihak mempunyai bekal kejiwaan dan semangat untuk tetap bersatu setelah pemilu. Mega, dia melanjutkan, yakin jika semua warga menyadari bahwa Indonesia merupakan negara yang harus dijaga bersama-sama.
Berbicara sebelum menemui Megawati, Mahfud menekankan pentingnya rekonsiliasi pascapemilu. Dia mengatakan, pertemuan dilakukan guna mengingatkan kembali persatuan antar warga negara. Sebabnya, lanjut dia, diperlukan proses rekonsiliasi guna menjaga kerukunan bangsa.
Menurut Mahfud, pada akhirnya semua warga negara akan kembali bergotong royong untuk membangun negara usai pemilu. Mantam Ketua Mahlamah Konstitusi (MK) ini melanjutkan, tidak mungkin kubu yang menang akan mengambil alih seluruhnya pembangunan negara.
"Kemudian yang kalah akan tersingkir seluruhnya itu tidak bisa dilakukan. Kita akan gotong royong," kaya Mahfud lagi.
Mahfud mengatakan, kunjungan ke rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga dilakukan mengingat proses pemilu yang sudah mendekati puncak. Dia melanjutkan, sebabnya diperlukan proses rekonsiliasi guna menjaga kerukunan bangsa.
Mahfud mengungkapkan, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bukanlah pimpinan RI pertama yang dikunjungi Gerakan Suluh Kebangsaan. Sebelumnya, dia mengaku telah menemui Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden kedua RI BJ Habibie.
Dia melanjutkan, pertemuan-pertemuan yang dilakukan dengan para negarawan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat hubungan ke semua pihak dan melakukan rekonsiliasi usai pemilu. Menurutnya, agenda ketatanegaraan harus terus berjalan dan presiden harus ada yang terpilih sehingga tidak ada yang untung kalau masih saling tuding.
"Oleh sebab itu rekonsiliasi artinya bisa bagi-bagi peran politik secara baiklah itu saja. Dan kami menyampaikan itu dimana peran mantan presiden atau Presiden kelima di dalam proses-proses rekonsiliasi itu," katanya.
Sebelumnya, Mahfud MD datang ke rumah Megawati didampingi pula oleh Frans Magnis Suseno dan Romo Benny Sutrisno. Mahfud melanjutkan, usai menemui deretan presiden RI dan tokoh agama, Gerakan Suruh Kebangsaan berikutnya berencana menemui Presiden Jokowi.
http://bit.ly/2LQ5rCW
May 17, 2019 at 05:19PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2LQ5rCW
via IFTTT
No comments:
Post a Comment