REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air nomor penerbangan JT-556 mengalami masalah sehingga gagal berangkat dan memaksa penumpang kembali turun dan menunggu. Lion Air mengucapkan permohonan maaf atas kejadian pada Kamis (15/11) malam.
“Lion Air menyampaikan permohonan atas maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul,” kata Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro, Jumat (16/11), seperti dalam siaran persnya.
Danang mengungkapkan, pada Kamis malam Lion Air menginformasikan penundaan keberangkatan JT-556 kepada seluruh penumpang. Hal ini dilakukan karena Auxiliary Power Unit (APU) mengalami penurunan daya sehingga menyebabkan sistem pendingin dan listrik pada pesawat terganggu.
Atas kejadian tersebut, Danang juga memastikan bahwa Lion Air akan memberikan kompensasi keterlambatan (delay management) berdasarkan ketentuan. Lion Air juga memberikan fasilitas sesuai permintaan penumpang.
“Seperti melakukan pengembalian dana (refund) menurut aturan yang berlaku,” kata Danang.
Penumpang kata dia, setelah menunggu sekitar dua jam akhirnya dapat kembali terbang. Penumpang terbang menggunakan pesawat yang berbeda pada 22.50 WIB dan sudah mendarat di Yogyakarta pada 23.52 WIB.
“Penerbangan JT-556 sudah diberangkatkan kembali dengan membawa tujuh kru, 200 penumpang dewasa dan satu anak-anak. Lion Air akan meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Lion Air lainnya tidak terganggu,” jelas Danang.
https://ift.tt/2Dp1tLJ
November 16, 2018 at 10:52AM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2Dp1tLJ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment