REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infrastruktur menjadi salah yang dibahas dalam debat Calon Presiden (Capres), pada Ahad (17/2) petang nanti. Pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menilai kedua kandidat capres harus memperhatikan infrastruktur perkotaan yang berkeadilan bagi masyarakat.
Menurut dia, infrastruktur yang berkeadilan adalah pemenuhan kebutuhan yang sama bagi masyarakat di manapun mereka berada. "Bagaimana membangun permukaan ke pusat kota, bukan malah semakin menjauh dari pusat kota sehingga berdampak pada kemacetan. Berarti bagaimana pemerintah menyediakan hunian vertikal yang layak huni dan terjangkau di pusat kota," kata Nirwono, Ahad (17/2).
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan harus berkelanjutan yakni tidak sebatas pembangunan besar seperti jalan layang atau jalan tol. Hal yang penting untuk dilihat adalah bagaimana memberikan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda di pusat kota.
Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk pejalan kaki dan pesepeda memang sudah banyak dilakukan di berbagai kota khususnya di Jawa. Namun ia menyayangkan tidak diimbangi dengan kebijakan yang tegas terhadap perlindungan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.
"Sayang juga revitalisasi trotoar tidak diintegrasikan dengan penataan jaringan utilitas dan saluran air sekaligus secara terpadu," kata dia.
Debat petang nanti juga diharapkan bisa mengangkat masih banyaknya kampung kumuh dan permukiman padat penduduk. Penataan ulang lingkungan harus didorong oleh pemerintah pusat dibarengi dengan penyediaan air bersih, energi listrik, pengolahan sampah, dan limbah ramah lingkungan.
Selanjutnya, pembangunan infrastruktur transportasi massal juga perlu didorong oleh pemerintah pusat. "Pembangunan infrastruktur transportasi massal harus dilihat sebagai pendukung pergerakan manusia dan pembangkit ekonomi di daerah yang dilaluinya," kata dia lagi.
http://bit.ly/2Ncm34B
February 17, 2019 at 05:43PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2Ncm34B
via IFTTT
No comments:
Post a Comment