REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi enteng 'serangan' tentang pelarangan azan dan penghapusan mata pelajaran agama jika pasangan nomor urut 01 menang.
Kubu 01 menganggap informasi bohong itu sengaja dilontarkan justru untuk menutupi kelemahan penyebar hoaks.
"Sebenarnya hoaks itu untuk menutup kelemahan dari mereka. Ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak islami, bagaimana mungkin seorang ulama besar (Kiai Ma'ruf) tidak islami? Itu kan untuk menutup kelemahan mereka (Prabowo-Sandi) yang tidak islami," ujar Sekretaris TKN Hasto Kristianto di Aceh Besar, Rabu (6/3).
Hoaks tersebut melibatkan emak-emak yang viral melalui sebuah video yang beredar di Makassar, Sulawesi Selatan.
Hasto mengajak semua pihak berpolitik secara positif dengan mengedepankan gagasan dan ide. Dia pun menyindir hoaks pelarangan adzan yang disebar adalah titik kelemahan lawan.
"Bagaimana mungkin Kiai Ma'ruf mau melarang azan? Justru Pak Prabowo yang tidak mendengar azan," ujar Hasto.
Dalam Safari Kebangsaan PDIP di Aceh, Hasto mengaku ditugaskan mendampingi Wakil Ketua MUI Lukmanul Hakim untuk meluruskan serangan-serangan hoaks terhadap pasangan 01.
Lukmanul mengaku ditugaskan secara khusus oleh Kiai Ma'ruf untuk mengklarifikasi hoaks di Aceh.
Lukmanul mengatakan, beberapa hoaks yang menyudutkan pasangan Jokowi-Ma'ruf telah diidentifikasi.
Dia mengaku akan menemui beberapa tokoh di Aceh dan ulama untuk menyampaikan klarifikasi sekaligus meluruskan informasi tidak benar yang merugikan pasangan pejawat ini.
"Jadi kita ingin meluruskan itu di Aceh karena (masyarakat) Aceh sangat religius dan cinta kepada agamanya maka kita juga akan menyampaikan sebetulnya yang terjadi seperti apa," ujar dia.
https://ift.tt/2EKbhie
March 06, 2019 at 11:34PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2EKbhie
via IFTTT
No comments:
Post a Comment