REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah mengembangkan wakaf produktif. Wakaf produktif ini dikembangkan dalam bentuk usaha mini market bernama "Ihmal Market".
Ihmal Market ini merupakan hasil donasi berakad wakaf dari 780 aparatur sipil negara (ASN) menyisihkan uangnya sebesar Rp10 ribu setiap bulannya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Aceh, M Daud Pakeh, mengatakan Ihmal Market ini merupakan bentuk inovasi dalam hal pemberdayaan wakaf produktif.
"Jadi wakaf produktif ini dikemas dalam bentuk usaha mini Market bernama Ihmal Market yang terletak di Kota Takengon," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/5).
Daud Pakeh mengatakan, wakaf produktif dalam bentuk usaha mini market ini baru pertama dilaksanakan di jajaran Kemenag Aceh. Bersyukur inovasi Ihmal Market ini disambut baik pemerintah daerah dengan hadirnya Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus untuk meresmikan Ihmal Market pada, Selasa (21/5) sore.
Daud mengatakan, pengembangan wakaf produktif oleh ASN Kemenag Aceh Tengah bisa menjadi model atau percontohan pengelolaan wakaf produktif bagi kabupaten lainnya di Aceh atau bahkan di Indonesia.
Menurutnya, Kementerian Agama sudah sejak lama mengembangkan wakaf produktif setelah lahirnya Undang-Undang nomor 41 tentang Wakaf pada tahun 2004 lalu. "Artinya kan sudah 15 tahun lalu. Dan ini merupakan gerakan nasional," katanya.
Daud Pakeh berharap dengan lahirnya Ihmal Market yang dikelola oleh ASN Kemenag Aceh Tengah ini dapat diikuti oleh wilayah lainnya. "Kami yakin akan menjadi sebuah model termasuk untuk Provinsi Aceh sendiri,” katanya.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh ASN Kemenag di Aceh Tengah ini merupakan gerakan positif yang layak dicontoh, bukan hanya bagi kalangan di Kemenag saja, melainkan lebih dari itu bisa diikuti oleh siapa saja termasuk Pemerintah Daerah.
“Jadi ini bukan hanya untuk kementerian Agama, kita berharap siapa saja termasuk Pemkab bisa mengembangkan bagaimana kesadaran untuk berwakaf," katanya.
Kantor Kemenag Aceh Tengah, Amrun Shaleh, dalam sambutannya mengatakan bahwa Wakaf produktif "Ihmal Market" tersebut berawal dari dana yang dikumpul dari para ASN senilai Rp 10 ribu per bulan untuk setiap ASN yang berjumlah sekitar 780 ASN dan juga sumbangan ikhlas dari pewakaf sehingga Total dana yang terkumpul hingga mencapai Rp 57.160.000,.
"Sepulang kami dari mengikuti kegiatan wakaf produktif bersama bapak Kakanwil, kami bermusyawarah untuk melakukan satu program wakaf produktif yang manfaatnya untuk ummat terus mengalir, akhirnya sepakat membangun Ihmal Market, singkatan dari Ikhlas Beramal," ujar Amrun.
Amrun juga mengimbau masyarakat untuk ikut berwakaf di Ihmal Market. “Karena wakaf merupakan ibadah yang pahalanya terus mengalir,” pungkas Amrun.
Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, mengapresiasi atas seluruh inovasi ASN Kemenag Aceh Tengah salah satunya melalui program pemberdayaan wakaf produktif yang diwujudkan dalam bentuk Ihmal Market.
Dia berharap dengan adanya Ihmal Market wakaf produktif ini dapat mengontrol harga dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga hasilnya dikelola dengan baik dan dapat mensejahterakan ekonomi masyarakat.
http://bit.ly/2VIBnIW
May 22, 2019 at 03:41PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VIBnIW
via IFTTT
No comments:
Post a Comment