REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia Bima Sakti menyebut timnas dengan kualitas yang baik tidak bisa dibentuk secara instan. Hal itu ia katakan menyusul gagalnya timnas lolos fase grup Piala AFF 2018.
Menurut pelatih berusia 42 tahun itu, tim nasional semestinya memiliki dasar yang kuat. Yaitu pembinaan pemain muda yang baik dan berjenjang dengan kompetisi secara teratur.
"Semoga kegagalan di Piala AFF ini menjadi pembelajaran untuk kita," ujar Bima Sakti, Kamis (22/11).
Dia mencontohkan Thailand dan Vietnam sebagai negara di Asia Tenggara yang memiliki pengelolaan pemain belia yang terukur. Hal itu membuat persepakbolaan kedua negara tersebut berkembang pesat dan berdampak positif ke timnas masing-masing. Kesebelasan nasional Thailand dan Vietnam saat ini tidak hanya disegani di Asia Tenggara, tetapi Asia.
Bahkan Vietnam telah merasakan Piala Dunia untuk pemain U-20 pada tahun 2017. Baik Thailand maupun Vietnam akan tampil di Piala Asia tahun 2019 di Uni Emirat Arab.
"Para pesepak bola Thailand dan Vietnam dibentuk sedemikian rupa sejak usia dini sehingga mereka memiliki dasar yang bagus," tutur Bima.
Bima sendiri ditunjuk menjadi pelatih hanya dua pekan sebelum Piala AFF 2018 bergulir. Dia ditunjuk jadi pelatih skuat Garuda pada akhir Oktober 2018 atau kurang lebih dua minggu sebelum Piala AFF 2018 bergulir. Sebelumnya, Bima merupakan asisten pelatih timnas U-23 dan senior Indonesia yang ditangani pelatih asal Spanyol Luis Milla.
Bima mengaku, tidak mudah membangun dan melatih tim nasional, apalagi dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat dan pencinta sepak bola nasional untuk mendukung siapapun pelatih timnas Indonesia baik itu orang asing atau pelatih lokal.
"Berikan dukungan semaksimal mungkin karena tidak mudah menjadi bagian dari tim nasional," tutur Bima.
Tim nasional sepak bola Indonesia dipastikan gagal melaju ke semifinal Piala AFF 2018 setelah pertandingan Grup B Filipina melawan Thailand, Rabu (21/11), berakhir dengan skor imbang 1-1.
Gol Thailand dari Supachai Jaided (56') yang disamakan pemain pengganti Filipina Jovin Bedic (81') dalam laga yang digelar di Stadion Panaad, Filipina, membuat poin Thailand dan Filipina menjadi tujuh di klasemen sementara.
Poin tersebut tidak akan terkejar oleh Indonesia yang di klasemen Grup B Piala AFF 2018 maksimal memiliki enam poin sampai pertandingan terakhir. Harapan Indonesia untuk menjadi dua tim terbaik di Grup B sebagai syarat melaju empat besar pun pupus.
Saat ini Indonesia memiliki tiga poin di klasemen, tetapi hanya menyisakan satu laga yakni menghadapi Filipina di pertandingan terakhir, Minggu (25/11), yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
https://ift.tt/2DD0Q14
November 22, 2018 at 03:57PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2DD0Q14
via IFTTT
No comments:
Post a Comment