Pages

Wednesday, November 21, 2018

Tiga Inovasi Muhammadiyah di Tahun 2018

Muhammadiyah kini telah sampai 106 tahun,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah kini telah sampai 106 tahun, usia organisasi yang penuh dinamika mewarnai bangsa. Berbagai hal telah dilakukan kader-kadernya untuk membangun negeri ini. Untuk merayakan hari jadi tersebut, organisasi ini mengusung tema Ta'awun untuk Negeri.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, pesan di dalamnya adalah ajakan kepada seluruh elemen bangsa ini untuk bersama-sama membangun bangsa. Ini adalah tema yang menggambarkan kondisi saat ini yang sangat membutuhkan kebersamaan.

Arahnya adalah menyelesaikan persoalan, membangun negara, memperkuat supremasi hukum, dan menyejahte rakan kehidupan masyarakat di dalamnya. Berikut adalah tiga inovasi Muhammadiyah dalam berbagai bidang yang mendapat apresiasi masyarakat luas.

Sekolah Muhammadiyah di Rohingya

Persyarikatan Muhammadiyah memulai pendirian sekolah Indonesia di Rakhine, Myanmar. Fasilitas tersebut rencananya akan dimanfaatkan anak-anak komunitas pengung si Rohingya.

Rencananya akan membangun dua unit sekolah di Rakhine State, khususnya di Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar. Pendirian Sekolah Indonesia merupakan salah satu wujud konsen pada bidang pendidikan.

Koordinator Muhammadiyah Aid Bachtiar Dwi Kurniawan menjelaskan, pembangunan ini merupakan program terkini dari keseluruhan aksi kemanusiaan peduli Rohingya sejak 2017. Harapannya, anak-anak di sana mendapatkan pendidikan dengan baik.

Ekspedisi Zakat

Lembaga Zakat Infak dan Sedeqah Muhammadiyah (LazisMu) menyelenggarakan ekspedisi zakat. Peluncuran program telah dilaksanakan pada 6 April 2018, di Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon dan berlangsung pada 7-8 April 2018 di Dusun Ory dan Dusun Namaa, Desa Pellaw, Pulau Haruku.

Pimpinan program ekspedisi, Mahli Zainuddin Tago, mengatakan, kegiatan dipusatkan di Desa Seppa, Pulau Seram pada Mei 2018. Ekspedisi zakat bagian ketiga diselenggarakan pada 13-14 September 2018 di Desa Kulur, Pulau Saparua, Maluku Tengah. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama LazisMu dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom). Tujuan program tahap kedua mewujudkan kemandirian energi.

Wisata Sejarah Muhammadiyah

Yogyakarta dan sekitarnya akan menjadi destinasi wisata sejarah Muhammadiyah. Hal itu direalisasikan dengan membangun Museum Nasional Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Kantor PP Muhammadiyah di Jalan KH Ahmad Dahlan juga akan dijadikan cagar budaya dan perpustakaan.

Gedung di bagian depan tidak dibongkar karena merupakan cagar budaya. Sedangkan, bagian belakang akan dibongkar untuk perpustakaan. Bagian barat merupakan tempat parkir. Perpustakaan Nasional nantinya akan ikut terlibat di dalamnya.

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2S2lhZe
November 21, 2018 at 06:08PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2S2lhZe
via IFTTT

No comments:

Post a Comment