REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stasiun Manggarai mulai menutup peron 10, karena adanya proyek revitalisasi. Pihak Stasiun Manggarai mengatakan, tidak ada penumpukan penumpang saat jam berangkat kerja pada pagi hari, dan akan mengantisipasi adanya penumpukan penumpang saat jam pulang kantor pada sore hari.
Salah seorang petugas keamanan stasiun, Jumra K mengatakan, para penumpang yang hendak menuju Bogor dan Nambo diarahkan untuk menunggu di peron 8. Sementara untuk para penumpang yang hendak menuju Bekasi, tetap menunggu di peron 4 seperti biasanya.
"Kalau mau ke Bogor atau Nambo biasanya di jalur 10, itu sedang ditutup, jadi diarahkan ke jalur 8. Lalu kalau mau ke Bekasi di jalur 4. Kemudian kalau mau ke Jakarta Kota kadang di jalur 5, 3, dan 1, kalau mau ke Tanah Abang kadang di jalur 5, 3, dan 2, itupun kadang di jalur 2 hanya feeder," jelasnya saat ditemui Republika di Stasiun Manggarai, Rabu (23/1).
Jumra mengungkapkan belum ada penumpukan penumpang di salah satu peron tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan sore ini akan terjadi penumpukan, lantaran peron 10 sedang ditutup. "Kita lihat nanti sore, mungkin saja bisa menumpuk. Karena kereta menuju Bogor atau Nambo juga bisa saja melintas di jalur 4 atau 5," ujarnya.
Pantauan Republika,tidak ada penumpukan penumpang di salah satu peron tertentu lantaran memang bukan pada jam berangkat atau pulang kerja. Para penumpang juga tidak banyak yang bertanya kepada petugas, dan tampak masih memahami kemana mereka harus menunggu.
Selain itu, salah satu petugas dengan memegang pengeras suara atau toa, terus memberikan pengumuman jika ada kereta yang datang. Pengumuman itu berisi pengingat bahwa peron 10 sedang ditutup, dan bagi para penumpang yang hendak menuju Stasiun Bogor atau Nambo diharapkan menunggu di peron 8, 5, atau 4.
Petugas hanya menyebutkan tiga peron itu, sementara penumpang harus jeli juga mendengar pengumuman dari pengeras suara utama yang akan memberitahukan jurusan kereta yang masuk.
Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral pertemuan dari empat arah yaitu Bogor, Bekasi, Tanah Abang, dan Jakarta Kota sedang dikebut pembangunannya oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten (BTPWJB) Kementerian Perhubungan. Nantinya, Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi tiga lantai yang memisahkan perjalanan KRL lintas Bogor/Depok-Jatinegara/Jakarta Kota, KRL lintas Bekasi-Jakarta Kota, kereta bandara, dan kereta jarak jauh.
Pantauan Republika.co.id, saat ini pekerjaan revitalisasi Stasiun Manggarai masih dalam proses pembangunan khususnya yang berada di peron 8, 9, dan 10. Pada peron 8 dan 10 merupakan jalur aktif yang saat ini dikhususkan untuk KRL lintas Jatinegara-Depok/Bogor dan Jakarta Kota- Depok/Bogor, sementara untuk peron 9 merupakan peron yang dikhususkan untuk kereta bandara.
Untuk mempercepat selesainya proses revitalisasi Stasiun Manggarai serta demi keamanan dan keselamatan para pengguna jasa, mulai Rabu (23/1) hingga 45 hari ke depan, peron 10 Stasiun Manggarai tidak bisa melayani naik dan turun penumpang, dikarenakan adanya pekerjaan konstruksi dengan alat berat. Dengan penutupan peron 10 tersebut maka para pengguna jasa di Stasiun Manggarai yang akan menuju Depok/Bogor dilayani KRL di jalur 8, 5 dan 4.
"Penutupan ini merupakan hasil koordinasi yang sudah dilakukan antara BTPWJB, PT KAI Daop 1 Jakarta, dan PT KCI. Saat ini PT KCI mengoperasikan 936 perjalanan KRL dengan 71 persen perjalanan, di antaranya melintasi Stasiun Manggarai,” ujar VP Corporate PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Khairunnisa.
Selain dilalui KRL, Stasiun Manggarai juga dilalui kereta jarak jauh, kereta barang, dan kereta bandara dengan total perjalanan 725 perjalanan kereta per hari, sehingga menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun tersibuk di Jabodetabek.
http://bit.ly/2RGZKKb
January 23, 2019 at 02:56PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2RGZKKb
via IFTTT
No comments:
Post a Comment