Polisi telah menangkap tersangka pembunuhan bernama Haris Simamora.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya bersama dengan Polres Kota Bekasi, telah menangkap satu pelaku pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat. Pelaku yang bernama Haris Simamora (23) ditangkap di kaki Gunung Guntur Garut, Jawa Barat, dan telah diperiksa intensif di Polda Metro Jaya. Ia pun menceritakan kronologi pembunuhan bengis tersebut.
Pada Senin (12/11) sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku mendatangi rumah korban dan menginap di rumah korban, hal ini memang sudah sering dilakukan pelaku. “(Pada hari itu) terjadi cekcok mulut antara korban dan pelaku yang mengakibatkan pelaku sakit hati kepada korban,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi Wahyu Hadiningrat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11).
Pertengkaran didasari karena kos-kosan yang dikelola korban, dulunya sempat dikelola oleh pelaku. Saat berpindah jadi dikelola korban, pelaku merasa kesal. Ditambah lagi dengan cacian dan makian yang dilontarkan korban, membuat pelaku menjadi semakin emosi.
Kemudian masih pada Senin sekitar pukul 23.00 WIB, pasangan suami istri dan dua anak yang menjadi korban pembunuhan itu, hendak beristirahat. Sementara pelaku berada di dapur sembari memainkan handphone miliknya.
“Ketika di dapur, pelaku melihat linggis. Dan saat itu juga timbul niat pelaku untuk menghabisi nyawa korban karena pelaku sakit hati dengan para korban,” papar Wahyu.
Pelaku membawa linggis dari dapur dan memukul korban pertama (Diaperum Nainggolan) ke arah kepala, kemudian menusuk leher korban serta menggorok leher dengan menggunakan linggis. Selanjutnya, pelaku memukul korban kedua (Maya Ambarita) dengan menggunakan linggis ke arah kepala, juga menusuk leher korban serta menggorok leher dengan menggunakan linggis itu.
Setelah kedua korban tergeletak di ruang tengah, kedua anak korban keluar dari kamar melihat kedua orang tuanya, lalu bertanya kepada palaku apa yang terjadi kepada kedua orang tuanya. Selanjutnya, pelaku mengatakan bahwa orang tuanya sedang sakit dan menyuruh dua anak itu untuk tidur kembali.
Pelaku menemani kedua anak korban di dalam kamar sampai benar-benar dipastikan bahwa kedua anak tersebut tertidur, kemudian muncul dalam pikirannya ditakutkan perbuatannya kepada orang tuanya akan ketahuan oleh orang. Maka, muncul niat untuk menghilangkan nyawa kedua anak tersebut.
Selanjutnya pelaku mencekek korban ketiga (Sarah Boru Nainggolan) di bagian leher sampai benar-benar tidak bernapas. Tersangka lalu mencekek korban ke empat (Arya Nainggolan) di bagian leher juga sampai tidak bernapas.
“Setelah kedua anak tersebut meninggal, selanjutnya pelaku mengecek lemari yang ada di dalam kamar, dan melihat uang sebesar Rp 2 juta dan kunci mobil merek Nissan X-Trail warna Silver dengan nomor polisi B 1075 UOG yang merupakan milik korban,” kata Wahyu.
Pelaku mengambil mobil dan uang tersebut, lalu pergi tergesa-gesa keluar dari rumah itu menuju ke kos-kosannya yang beralamat di Kampung Pasir Limus, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Namun di tengah perjalanan, pelaku mampir terlebih dahulu di jembatan Sungai Kalimalang yang ada di Jalan Raya Tegal Danas, Cikarang Pusat, untuk membuang barang bukti yang digunakan untuk melakukan pembunuhan yaitu linggis.
Setelah tiba di kamar kosannya, pada Selasa (13/11) sekitar pukul 06.00 WIB pelaku langsung mandi dan berganti pakaian. Pelaku kemudian pergi ke Klinik Pasir Limus untuk mengobati luka sobek yang ada pada jari tangannya, akibat terkena linggis saat memukul korban.
Setelah mengobati lukanya di klinin, pelaku kembali lagi ke kamar kos dan mengambil mobil untuk dipindahkan ke kamar kos teman pelaku yang berada di Jurong Cikarang. Kemudian Pelaku pergi ke terminal menggunakan ojek motor.
“Setelah tiba di terminal, pelaku menaiki bus Primajasa jurusan Bekasi-Garut untuk pergi ke Gunung Guntur. Tapi karena pelaku menunggu lama tidak mendapatkan bus yang menuju Garut, pelaku kembali lagi ke kamar kosnya untuk mengambil motor. Pelaku berangkat kembali ke terminal bus dengan menggunakan motornya dan mendapatkan bus yang akan berangkat dari Cikarang-Garut,” papar Wahyu.
Pelaku lantas berangkat menggunakan bus menuju ke Gunung Guntur. Setibanya di terminal Kabupaten Garut, pelaku melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek menuju pos pendakian Gunung Guntur, kemudian pelaku beristirahat sambil memantau informasi tentang peristiwa pembunuhan yang dilakukannya melalui media sosial Facebook.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Tim Gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya mendapatkan informasi bahwa pelaku berada di Kabupaten Garut, dan kepolisian pun langsung menemukan serta melakukan penangkapan terhadap pelaku. Selanjutnya pelaku dibawa guna dilakukan pemeriksa di Polda Metro Jaya.
https://ift.tt/2B9LAqM
November 16, 2018 at 05:22PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2B9LAqM
via IFTTT
No comments:
Post a Comment