REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Butuh waktu sekitar 30 menit bagi Tim Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung menuju Desa Karang Anyar, dari Kota Bandar Lampung. Hamparan hijaunya sawah disepanjang perjalanan membuat decak kagum tim Global Wakaf akan potensi hasil pertanian di desa ini. Akan tetapi, bersama potensi terebut, terdapat permasalahan klasik yang dialami petani setempat.
Darijan, salah satu petani Karang Anyar, menuturkan keterbatasan air menjadi kendala utama bercocok tanam bagi petani di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Biasanya para petani hanya mananam padi satu tahun sekali, itu pun kalau turun hujan.
"Kalau tidak ada hujan, kami menanam Palawija juga bingung. Kalau menanam Padi hanya sekali setahun," ujar Darijan dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Jumat (16/11).
Keluhan Darijan dan petani Desa Karang Anyar mengenai kekurangan air bersih untuk pertanian dapat terobati dengan hadirnya Sumur Wakaf yang dibangun oleh Global Wakaf di desa tersebut. Rabu (14/11), lalu secara resmi Sumur Wakaf digunakan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Karang Anayar. Selesainya pembangunan Sumur Wakaf disambut gembira oleh warga Karang Anyar.
"Selama ini, kami banyak mengajukan permohonan pembangunan sumur tapi belum ada yang merespons. Alhamdulillah, Oktober 2018 kemarin sumur ini terealisasi dan masyarakat dapat memanfaatkan airnya untuk pertanian dan minum ternak," lanjut Darijan.
Menurutnya, sumur ini sangat membantu masyarakat terutama petani. Ia berharap ikatan saudara antarkelompok tani menjadi rukun dan erat dalam membina anggota kelompok dan selalu membersamai umat.
Dian Eka Darma Wahyuni selaku Kepala Cabang Global Wakaf ACT Lampung mengatakan, sumur tersebut merupakan jawaban dari terbatasnya air untuk bercocok tanam di Karang Anyar Lampung Selatan. Hingga kini Global Wakaf sangat memprioritaskan pembangunan Sumur Wakaf baik untuk MCK maupun pertanian. Hal ini karena swasembada pangan harus didukung oleh banyak pihak termasuk Global Wakaf.
"Wakaf sebagai instrumen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat harus dijalankan secara profesional, seperti pembangunan Sumur Wakaf. Assesment diawal harus matang dan mendapatkan data real sehingga pembangunan tepat sasaran. Untuk Sumur Wakaf Karanganyar dirasa perlu segera terealisasi karena sangat terbatas airnya, Petani harus segera bercocok tanam, Insyaallah ekonominya membaik,” ucap Dian.
https://ift.tt/2zc2B2u
November 16, 2018 at 02:44PM from Republika Online RSS Feed https://ift.tt/2zc2B2u
via IFTTT
No comments:
Post a Comment