REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pengamat, Volney, berkisah, sejumlah anjing liar di jalan-jalan Kota Kairo, Mesir, kerap melolong hingga menimbulkan suara mengerikan. Lolongan keras anjing-anjing itu terdengar hingga ke dalam rumahnya.
Tak jarang pula, burung layang-layang mengeluarkan kotorannya di jalan-jalan. Yang mengagumkan adalah, kata Volney, warga Kairo yang beragama Islam tak pernah menyakiti kedua binatang tadi. Sebaliknya, mereka malah secara rutin menyisihkan roti dan air untuk anjing-anjing itu.
Pengamat Barat lainnya, The venot, yang pernah lama tinggal di Turki juga memiliki kesan serupa. Menurutnya, orang Turki sangat yakin bahwa berbuat baik pada hewan merupakan amal kebajikan. Di tengah keramaian pasar, dia kerap melihat banyak orang membeli burung untuk melepaskannya kembali ke alam bebas.
Lebih lanjut, Thevenot mencatat, orangorang Muslim Turki akan dengan rela menyisihkan dana sangat besar untuk memberi makan kucing dan anjing. Mereka membeli roti dan daging untuk hewanhewan itu. Tak selalu belanja sendiri, terkadang mereka menitipkan uang itu kepada orang yang dipercaya untuk dibelikan makanan hewan.
Orang yang mendapat tanggung jawab ini dengan senang hati melaksanakan tugasnya, bahkan di alun-alun kota, tutur Thevenot. Di Turki, pada abad pertengahan, pejabat yang paling bertanggung ja wab terhadap pe meliharaan hewan adalah kepala polisi yang disebut muhtasib.
Tak hanya bertanggung jawab mencegah pelanggaran hukum sipil dan agama, muhtasib juga ber tugas untuk mencegah dan menghukum warga yang tidak memasok makanan hewan secara cukup.
Jangan menyiksa Perlindungan Islam terhadap hewan juga tampak dari tata cara penyembelihan. Ketika menyembelih binatang, hendaklah dilakukan dengan baik dan tidak menyiksa si hewan.
Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah bersabda: Allah menyuruh kita agar terampil dalam segala hal sehingga jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik dan jika kamu menyembelih binatang, lakukanlah dengan baik.
Tajamkanlah mata pisaumu agar dapat meringankan penderitaan binatang yang kamu sembelih. Selain itu, seorang tukang jagal juga tidak diperbolehkan mengasah pisaunya di depan hewan ternak yang bakal dipotong. Setiap Muslim diminta mematuhi hal ini untuk meraih pahala.
http://bit.ly/2VAKonC
May 17, 2019 at 06:00PM from Republika Online RSS Feed http://bit.ly/2VAKonC
via IFTTT
No comments:
Post a Comment